Duckie Land
Sebuah permainan metaverse, memungkinkan para penggunanya untuk mengoleksi berbagai karakter bebek dan melakukan aktivitas seperti bercocok tanam, merangkai benda, memasak, bahkan bertarung.
Uniknya, bebek-bebek virtual ini bisa dijual dan menghasilkan uang asli, menawarkan potensi keuntungan yang signifikan bagi para pemainnya.
Game ini, yang merupakan bagian dari metaverse berbasis blockchain, dapat diakses melalui berbagai platform, termasuk PC, Android, dan iOS, sementara pengguna perangkat VR dapat menjelajahi dunianya dalam tiga dimensi dan berinteraksi dengan pemain lain.
Duckie Land tidak hanya sekadar permainan, tetapi juga sebuah platform yang menggabungkan elemen gaming dan blockchain, sebagaimana ditegaskan oleh CEO-nya, Febrian Pottanobu. Permainan ini dirancang untuk menciptakan peluang pekerjaan dengan menghubungkan dua industri ini.
Di Duckie Land, pemain ditantang untuk mengoleksi karakter-karakter bebek dan mengumpulkan sumber daya untuk meningkatkan kemampuan, bereproduksi, atau bahkan menciptakan barang-barang bernilai yang dapat dijual untuk penghasilan tambahan.
Bebek-bebek ini juga dapat dilatih untuk melaksanakan misi dan bertarung dengan pemain lain atau musuh di dalam game.
Fitur menarik lainnya dari Duckie Land sebagai metaverse adalah kemampuan pemain untuk memiliki dan mengelola lahan virtual mereka sendiri, mirip dengan kehidupan nyata. Di lahan ini, mereka dapat melakukan kegiatan seperti pertanian, penambangan, pengrajin, konstruksi, dan lainnya.
Lahan ini juga bisa menjadi tempat berkumpul untuk komunitas Duckie Land, di mana pemain dapat berdiskusi, melakukan transaksi, atau berkolaborasi dalam proyek.
Salah satu aspek unik dari permainan ini adalah bahwa setiap bebek merupakan token non-fungible (NFT), yang dapat diperdagangkan untuk mendapatkan uang nyata.
Ini sejalan dengan misi pengembang untuk memberikan pemain hak milik atas aset dalam game dan kesempatan untuk meningkatkan nilai aset mereka melalui permainan.
Aset digital ini dapat dijual kembali dalam bentuk mata uang kripto, dan sumber daya yang digunakan dalam game adalah bagian dari blockchain itu sendiri.
Ini merupakan sebuah inovasi dalam dunia gaming, di mana biasanya pemain mengeluarkan uang untuk item di dalam game tanpa bisa menukarkannya kembali dengan uang nyata, sering kali dengan risiko sanksi dari pengelola permainan.