Belakangan ini, kecerdasan buatan (AI) mendadak menjadi topik hangat. Hal ini berawal sejak peluncuran ChatGPT di akhir tahun lalu, yang langsung menarik perhatian banyak pengguna. Meski demikian, tidak semua pihak mendukung perkembangan AI ini.
Figur-figur terkemuka di dunia teknologi seperti Elon Musk, Bill Gates, dan Steven Wozniak, pendiri Apple, juga mengungkapkan kekhawatiran serupa.
CNBC Indonesia merangkum beberapa pernyataan dari tokoh-tokoh teknologi tersebut mengenai risiko ChatGPT, pada hari Rabu, 10 Mei 2023:
1. Elon Musk
Elon Musk bersama dengan beberapa peneliti AI terkemuka lainnya telah menandatangani sebuah surat terbuka mengenai AI. Dalam surat tersebut, mereka mendesak laboratorium AI di seluruh dunia untuk menghentikan pengembangan teknologi AI berskala besar.
“Demi keselamatan, kami meminta semua laboratorium AI untuk menghentikan pelatihan sistem AI yang melebihi kemampuan GPT-4 untuk setidaknya enam bulan,” demikian isi petisi yang dikutip dari The Verge.
Surat dari Future of Life Institute, sebuah organisasi nirlaba, menyatakan bahwa saat ini terjadi perlombaan tak terkendali antara berbagai laboratorium AI. Perlombaan ini berfokus pada pengembangan dan penerapan sistem pembelajaran mesin yang kompleksitasnya bahkan tidak bisa dipahami, diprediksi, atau dikendalikan oleh penciptanya sendiri.
2. Geoffrey Hinton
Hinton, yang dikenal sebagai ‘Bapak AI’ dan mantan karyawan Google, memaparkan sejumlah risiko dari teknologi ini. Salah satunya adalah potensi AI untuk mengaburkan batasan antara kebenaran dan kebohongan.
Ia mencatat bahwa perusahaan seperti Google dan Microsoft yang bersaing dalam pengembangan AI berpotensi menimbulkan bahaya.
Menurutnya, perusahaan-perusahaan ini terburu-buru dalam memperkenalkan inovasi terbaru untuk mendominasi pasar dan mendapatkan keuntungan besar, tanpa mempertimbangkan risiko dan cara mengatasinya dengan tepat.
3. Bill Gates
Meski tidak secara langsung menyebutkan risiko AI, Gates menyinggung potensi AI dalam pendidikan. Ia berpendapat bahwa AI bisa mengajar anak-anak membaca dan menulis, yang bisa mengancam profesi guru.
Menurutnya, chatbot AI segera akan mampu melakukan tugas pengajaran sebaik manusia dalam waktu 18 bulan ke depan. “AI akan memiliki kemampuan tersebut, untuk menjadi tutor yang setara dengan manusia mana pun,” ujar Gates dalam ASU+GSV Summit, seperti dikutip dari CNBC Internasional.
4. Steve Wozniak
Wozniak menekankan bahwa AI dapat membuat penipuan lebih sulit untuk dideteksi. “AI yang sangat canggih memungkinkan para penjahat untuk lebih mudah menipu orang tentang identitas mereka,” ucap Wozniak, seperti dikutip dari BBC.
Ia juga menyebutkan bahwa program seperti ChatGPT dapat membuat teks terdengar sangat meyakinkan. Wozniak juga menyerukan perlunya regulasi bagi perusahaan teknologi besar, meskipun ia ragu regulasi tersebut dapat diimplementasikan dengan efektif.