Parafrasa merupakan suatu teknik yang digunakan dalam menulis atau berbicara, yang sangat berguna untuk menghindari pelanggaran hak cipta dan tindakan plagiarisme.
Dalam praktiknya, parafrasa adalah proses mengungkapkan ulang suatu teks atau tuturan menjadi ungkapan lain tanpa mengubah maknanya.
Secara umum, istilah parafrasa digunakan untuk merujuk pada tindakan seseorang yang menghasilkan tulisan baru berdasarkan teks asal milik orang lain, tetapi dengan menggunakan bahasa atau kata-kata yang berbeda sesuai gaya penulisannya sendiri.
Namun, penting untuk dicatat bahwa ketika melakukan parafrasa, penulis harus tetap mempertahankan substansi dan pesan dari sumber asli tanpa mengubahnya. Selain itu, penulis juga wajib mencantumkan referensi ke sumber utama gagasan yang diambil dalam daftar pustaka, meskipun teks tersebut telah diparafrasakan dengan kalimat-kalimat yang baru.
Dalam melaksanakan parafrasa, langkah awalnya adalah memahami inti dari teks yang sedang dibaca serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapinya.
Jenis teks yang dapat di-parafrasakan meliputi berita, narasi, iklan, dan berbagai jenis teks lainnya. Di bawah ini, akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai teknik parafrasa yang perlu dipahami.
Pengertian Parafrase
Parafrasa, yang berasal dari kata “paraphrase” dalam bahasa Latin dan “Paraphrasein” dalam bahasa Yunani, memiliki arti yang serupa, yaitu “Ekspresi Tambahan”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), parafrasa adalah perubahan ungkapan dari satu tingkat atau bahasa ke tingkat atau bahasa lain tanpa mengubah makna aslinya.
Selain itu, parafrasa juga dapat dianggap sebagai penyajian ulang teks dalam bentuk kata-kata yang berbeda dengan tujuan mengungkapkan makna yang sama.
Parafrasa digunakan oleh penulis untuk menghindari plagiarisme dengan cara mengutip teks asli secara tidak langsung. Pendekatan ini legal karena penulis hanya mengungkapkan ide dengan kata-kata mereka sendiri.
Langkah-langkah untuk membuat parafrasa adalah mengidentifikasi inti teks yang sudah dibaca dan mengungkapkan masalah yang terkandung dalam teks tersebut. Banyak jenis teks yang dapat diparafrasakan, termasuk narasi, berita, iklan, dan lain-lain.
Parafrasa dapat dilakukan baik secara lisan maupun tertulis. Parafrasa lisan melibatkan ekspresi isi teks secara verbal, sementara parafrasa tertulis melibatkan pengungkapan isi teks dalam bentuk tulisan. Teknik ini dapat digunakan untuk melatih keterampilan berbicara dan menulis.
Ciri-Ciri Parafrase
Berikut adalah tanda-tanda dari sebuah parafrasa:
- Parafrasa mengubah tuturan bahasa dari teks asli sebelum melakukan parafrasa.
- Teknik penyampaian bahasa dalam parafrasa berbeda dengan yang terdapat dalam sumber asli.
- Parafrasa tetap mempertahankan makna dan isi tuturan yang sama dengan sumber aslinya.
Definisi Parafrasa Menurut Beberapa Pakar
Tertarik dengan ‘apa itu parafrase’? Mari kita pelajari definisi teknik menulis ini dari beberapa sumber berbeda:
- Menurut Kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary Parafrase adalah metode untuk menyampaikan ide atau teks yang telah ditulis oleh orang lain dengan menggunakan kata-kata yang berbeda, sehingga membuatnya lebih mudah dipahami. Dengan kata lain, dalam parafrase, kita mengutip dengan menggunakan kata-kata kita sendiri untuk menyampaikan ide yang sama, sekaligus menjaga kelancaran alur tulisan.
- Menurut OWL Purdue Apa itu Parafrase menurut OWL Purdue? Parafrase adalah kemampuan seseorang untuk mengekspresikan ulang ide atau gagasan orang lain dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri, tetapi dalam format baru. Parafrase juga merupakan cara yang sah dan etis untuk meminjam ide orang lain dan menyajikannya dengan cara yang berbeda. Menurut OWL Purdue, parafrase adalah bentuk pernyataan ulang yang lebih rinci daripada ringkasan. Parafrase bermanfaat karena:
- Lebih baik daripada hanya mengutip teks asli, terutama ketika ingin menjaga aliran tulisan.
- Membantu penulis menghindari penggunaan kutipan yang terlalu sering.
- Melibatkan proses mental yang membantu penulis memahami sepenuhnya makna teks sumber yang akan diubah.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam KBBI, parafrasa merujuk pada penguraian ulang suatu teks atau tulisan dengan mengubah kata-kata atau susunan kata, tetapi tetap menjelaskan makna yang sama. Intinya, parafrasa adalah upaya mengubah bentuk bahasa tanpa mengubah arti atau isi teks sumber.
Jenis Parafrase
- Parafrase ekuivalen adalah upaya menghasilkan teks yang memiliki makna sangat mirip dengan teks asli dalam bahasa pertama. Ini dilakukan oleh penerjemah dengan mencari kesamaan makna secara keseluruhan tanpa harus mengejar setiap kata atau kalimat secara harfiah.
- Parafrase keantoniman ingkaran melibatkan kata-kata yang memiliki makna yang bertentangan. Dalam parafrasa ini, makna yang berlawanan ini diungkapkan dengan cara yang memiliki tingkat perbedaan yang signifikan.
- Parafrase generik-spesifik adalah proses menggantikan kata-kata dalam teks dengan sinonim yang setara. Ini bisa terjadi karena kata-kata memiliki banyak makna atau sinonim yang berbeda-beda.
- Parafrase amplifikasi adalah teknik yang melibatkan pengulangan kata-kata dan penambahan informasi tambahan dalam teks untuk memberikan detail yang lebih banyak.
- Parafrase kontraksi adalah jenis parafrasa yang mengurangi informasi dalam teks dengan cara memendekkan kalimat atau menghilangkan beberapa kata tanpa mengubah makna atau esensi dari teks tersebut.
- Parafrase rangkuman adalah upaya untuk merangkum teks dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang berbeda namun tetap menyampaikan inti dari teks asli. Ini berbeda dengan merangkum yang hanya menyusun ulang kalimat tanpa mengubah kata-kata atau makna.
Tujuan Parafrase
Parafrasa memiliki dua tujuan utama, yakni untuk menghindari tindakan plagiarisme dan membuat ide-ide menjadi lebih mudah dipahami. Dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tersebut, ada beberapa penjelasan yang dapat diberikan:
- Mencegah Plagiarisme Plagiarisme adalah tindakan menyalin dan melanggar hak cipta karya orang lain, yang dapat dianggap sebagai pencurian dan pemalsuan. Parafrasa digunakan untuk menghindari praktik plagiarisme ini dengan cara menyampaikan ide-ide pencipta asli dalam bahasa yang berbeda, sehingga penulis dapat menghindari tuduhan plagiarisme.
Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun ide tersebut disajikan dalam bahasa yang berbeda, isi dan makna dari teks sumber tidak boleh diubah. Penulis juga harus tetap mencantumkan sumber utama ide-ide yang diambil dalam daftar pustaka, meskipun mereka telah melakukan parafrasa.
Dengan demikian, seorang penulis harus berusaha untuk memperkaya perbendaharaan kata dan memperluas pengetahuan umumnya agar dapat mengembangkan isi tulisan dengan cara yang sah.
- Membuat Gagasan Lebih Mudah Dipahami Tujuan lain dari parafrasa Adalah untuk membuat gagasan yang disampaikan lebih mudah dimengerti oleh pembaca atau pendengar. Melalui parafrasa, informasi dari sumber asli dapat disajikan kembali dalam bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Sebagai contoh, karya puisi dengan kosakata yang rumit dapat diubah menjadi narasi yang lebih jelas dengan menggunakan teknik parafrasa sehingga pesan atau maknanya menjadi lebih terbuka.
Selain puisi, contoh lainnya adalah novel yang dapat diadaptasi menjadi drama atau film. Namun, penting untuk memastikan bahwa adaptasi tersebut tetap relevan dengan informasi aslinya.
Melalui parafrasa, ide dan gagasan dapat disampaikan secara efektif dan lebih mudah dimengerti, baik dalam situasi rapat, percakapan sehari-hari, maupun dalam presentasi formal.
Cara-cara Menyusun Teks Ulang untuk Menghindari Tindakan Plagiarisme
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cara yang sah dan etis untuk mengambil inspirasi dari ide orang lain dalam pembuatan konten adalah dengan melakukan parafrase.
Namun, penting untuk mengembangkan ide ini sehingga konten yang dihasilkan menjadi unik dan menarik. Metode ini diuraikan lebih lanjut dalam situs OWL Purdue, yang mencatat enam teknik efektif dalam melakukan parafrase, termasuk:
- Penting untuk memahami sepenuhnya isi teks sumber dengan membacanya secara menyeluruh.
- Menggambarkan kembali ide dan gagasan dalam teks tersebut dengan menggunakan kata-kata dan struktur kalimat yang berbeda.
- Buatlah daftar kata-kata kunci yang relevan dengan parafrase untuk membantu memahami konteks aslinya.
- Pastikan bahwa inti dari parafrase tersebut tetap sejalan dengan isi artikel asli.
- Gunakan tanda petik ganda untuk menunjukkan istilah khusus, terminologi, atau frasa yang telah dipinjam dari teks asli dan harus dipertahankan persis.
- Selalu cantumkan sumber (termasuk halaman) untuk memudahkan dalam penulisan daftar pustaka atau referensi.
Contoh Parafrase
Untuk mempermudah pemahaman tentang konsep parafrasa, penting untuk mengenal beberapa contohnya. Berikut ini diberikan beberapa contoh parafrasa, mulai dari kalimat hingga paragraf.
Contoh Parafrasa pada Kalimat
Kalimat aslinya: “Seorang penulis harus memiliki kemampuan organisasi yang baik untuk menghasilkan artikel berkualitas secara konsisten.”
Parafrasa: “Untuk menghasilkan artikel yang berkualitas secara konsisten, seorang penulis perlu memiliki kemampuan organisasi yang baik.”
Contoh Parafrasa pada Paragraf
Kalimat asli: “Blogger sering kali menggunakan kata kunci berlebihan dalam penulisan artikel mereka, yang dapat membuat pembaca merasa tidak nyaman ketika kata kunci tersebut digunakan berulang kali dalam satu artikel.”
Parafrasa:
“Sebagian blogger cenderung menggunakan kata kunci secara berlebihan dalam penulisan artikel mereka, sehingga pembaca bisa merasa kurang nyaman ketika kata kunci tersebut disebutkan berulang kali dalam satu artikel.”
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa parafrasa adalah teknik untuk menjelaskan teks dari sumber tertentu dengan menggunakan bahasa sendiri. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi pembaca.