Berbagai perusahaan teknologi besar dunia secara bertahap meninggalkan pasar China. Setelah LinkedIn dan Fortnite memutuskan untuk menghentikan operasinya di Tiongkok, Yahoo kini mengikuti langkah yang sama.
Penyebab spesifik dari penarikan Yahoo dari China tidak diungkap secara terperinci, tetapi diperkirakan berhubungan dengan regulasi ketat dan sensor oleh pemerintah Xi Jinping.
Yahoo hanya menyebutkan bahwa mereka meninggalkan China karena “kondisi bisnis dan hukum yang semakin menantang,” menurut laporan BBC pada Rabu (3/11/2021).
Yahoo menegaskan komitmennya pada hak pengguna dan mendukung internet yang bebas dan terbuka. Mereka juga menyampaikan terima kasih atas dukungan pengguna.
Pengguna Yahoo di China telah diberitahu bahwa layanannya tidak akan bisa diakses lagi, namun Yahoo menjamin bahwa produk dan layanannya di wilayah lain tidak terpengaruh.
Sebelumnya, Epic Games mengumumkan penutupan Fortnite versi China, yang dikenal sebagai Fortress Night, efektif mulai 15 November.
Epic Games tidak mengungkap alasan penutupan tersebut secara jelas. Menurut BBC, perusahaan hanya mengumumkan bahwa game tersebut akan beroperasi sampai 15 November dan tidak menerima pendaftaran baru mulai 1 November.
Dalam pengumumannya, Epic Games hanya menyampaikan rasa terima kasih kepada para pemain Fortnite China. Fortress Night diluncurkan di China sebagai versi beta pada 2018, bekerja sama dengan Tencent, perusahaan teknologi besar di China.
Epic Games melakukan beberapa penyesuaian pada game ini, termasuk pembatasan waktu bermain dan tidak adanya transaksi mikro untuk pembelian item dalam game.
Pemerintah China telah menyuarakan kekhawatiran mereka tentang waktu yang dihabiskan pada permainan video dan bahkan telah menerapkan kebijakan pembatasan waktu bermain untuk anak di bawah 18 tahun.
Microsoft juga telah menarik layanan LinkedIn dari China bulan lalu. Meskipun alasan spesifik tidak dijelaskan, Microsoft menyebut tantangan dalam lingkungan operasional sebagai faktor utama.